Jakarta – Tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, terjadi pada Sabtu malam waktu setempat. Sejauh ini, insiden tersebut menelan ratusan korban termasuk di antaranya meninggal dan luka-luka. Dilaporkan pula ratusan orang hilang.
Berikut ini beberapa hal yang diketahui sejauh ini terkait perayaan Itaewon Halloween 2022 yang berujung tragedi maut.
Dilansir Reuters, Minggu (30/10), insiden tersebut terjadi ketika kerumunan besar yang merayakan Halloween di Itaewon melonjak pada Sabtu malam, kata pejabat darurat. Acara Itaewon Halloween 2022 merupakan pertama dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan COVID-19.
Beberapa saksi menggambarkan kerumunan di Itaewon menjadi semakin sulit diatur ketika menjelang larut malam. Insiden itu terjadi sekitar pukul 22.20 (1320 GMT). Ratusan orang berdesakan di gang sempit dan tidak bergerak hingga petugas darurat dan polisi turun.
Saksi mata bernama Moon Ju-young (21) mengungkapkan kondisi sebelum adanya penyerbuan memang sudah kacau. Polisi kesulitan mengantisipasi kerumunan dalam acara tersebut. Keramaian mencapai 10 kali lipat dibandingkan biasanya. “Setidaknya lebih dari 10 kali ramai dari biasanya,” katanya.
Tragedi Halloween di Itaewon: Kronologi, Penyebab dan Jumlah KorbanTragedi Halloween di Itaewon: Kronologi, Penyebab dan Jumlah Korban | Foto: REUTERS/YONHAP
Penyebab Tragedi Halloween di Itaewon
Penyebab tragedi Itaewon diduga ratusan orang berjatuhan akibat cardiac arrest alias henti jantung. Ratusan orang terkena henti jantung setelah ribuan orang memadati jalan sempit di kota Itaewon, Korea Selatan, dalam perayaan Halloween.
Dilansir AFP, Minggu (30/20), petugas medis hingga warga setempat melakukan pertolongan pertama darurat kepada sejumlah korban yang berjatuhan akibat henti jantung. Pertolongan pertama yang diberikan kepada korban yang tergeletak di jalan berupa tindakan CPR (cardiopulmonary resuscitation).
Saksi mata mengungkapkan bentrok di tengah kerumunan massa jadi pemicu insiden di Itaewon. Tak sekadar kericuhan biasa, disebutkan juga banyak yang melihat peserta malam pesta menggunakan narkoba. Saksi juga melihat banyak barang bukti narkoba yang diamankan polisi.
“Kami datang ke sini sekitar jam 10 malam, lalu kami melihat seperti adegan dari film di depan hotel di sana, seperti hal-hal yang terjadi selama perang. Itu memang terjadi. Mereka melakukan CPR di sana-sini dan orang-orang bergegas masuk karena tidak ada yang bisa dikendalikan. semua benar-benar di luar kendali,” ungkap saksi Park Jung-hoon (21) kepada Reuters.
Hingga kini, pihak berwenang mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti tragedi Itaewon tersebut.
Seperti dilansir CNN, Minggu (30/10) mereka meninggal ketika para pengunjung membludak di gang sempit di distrik Itaewon itu.
Pihak berwenang masih menyelidiki apa yang menyebabkan insiden itu terjadi. Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan-gu, Choi Seong-bum mengatakan insiden ini diduga akibat banyak yang terinjak-injak. Setidaknya 82 orang korban terluka.
355 Orang Hilang di Tragedi Halloween Itaewon
Selain korban tewas dan luka-luka, dilaporkan ratusan orang hilang dalam tragedi Itaewon. Sejauh ini pihak berwenang menerima 355 laporan orang hilang.
Dilansir Koreaboo, Minggu (30/10), acara Halloween di Itaewon dihadiri sekitar 100.000 orang. Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Kota Seoul mengumumkan bahwa pusat layanan masyarakat Hannam-dong telah menerima 44 laporan langsung dan 311 panggilan dengan total 355 laporan orang hilang saat ini.
“Tragedi dan bencana ini seharusnya tak pernah terjadi di jantung Kota Seoul saat perayaan Halloween tadi malam. Saya menyampaikan belasungkawa kepada para korban insiden ini dan berharap orang-orang yang terluka segera sembuh. Hati saya turut berduka cita anggota keluarga korban, yang patah hati karena kehilangan orang yang dicintai.” kata Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, seperti dilansir 20Detik.
Pemerintah Korea Selatan pun mengumumkan masa berkabung nasional dan menetapkan tragedi Itaewon sebagai fokus utama di pemerintahan.
“Pemerintah akan menetapkan masa berkabung nasional mulai hari ini hingga insiden tersebut dapat dikendalikan dan akan menempatkan prioritas utama dalam urusan negara dalam pemulihan dan tindak lanjut dari insiden tersebut.” lanjut Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
(wia/idn/detik)