Dhaka -Hampir semua transportasi umum di Bangladesh dihentikan jelang lockdown. Kebijakan ini diteken oleh otoritas Bangladesh untuk menekan kasus infeksi Corona yang semakin melonjak.
Dilansir dari AFP, Bangladesh memutuskan lockdown pada Kamis (28/6). Jutaan warga Bangladesh akan diminta untuk tidak meninggalkan rumah. Hanya sejumlah layanan penting yang boleh beroperasi.
Sekretaris kabinet pemerintah Bangladesh Khandker Anwarul Islam mengatakan pihaknya akan mengerahkan aparat guna menertibkan dan membantu menegakkan peraturan lockdown.
“Angkatan bersenjata akan berpatroli. Jika ada yang mengabaikan perintah mereka, tindakan hukum akan tersedia bagi mereka,” kata Khandker dilansir dari AFP, Senin (28/6/2021).
Operasional sejumlah transportasi umum yang dihentikan membuat sejumlah pekerja di ibu kota Bangladesh, Dhaka, kesulitan untuk pergi ke kantor. Beberapa pekerja bahkan harus berjalan kaki berjam-jam di tengah terik matahari.
Becak sepeda diizinkan beroperasi. Namun, harganya melonjak tajam karena permintaan yang semakin banyak.
“Saya mulai berjalan pada pukul 7 pagi. Saya tidak bisa mendapatkan bus atau kendaraan lain. Saya tidak mampu naik becak,” ujar Shefali Begum (60).
Pengumuman lockdown oleh pemerintah memicu eksodus besar-besaran sejumlah pekerja untuk keluar dari ibu kota Bangladesh, Dhaka ke kampung halaman masing-masing. Ribuan pekerja berdesak-desakan di kapal feri.
Diketahui, pada bulan Juni ini, terjadi lonjakan kasus Corona di Bangladesh. Bangladesh melaporkan hampir 900 ribu kasus Corona dan 14 ribu kematian karena virus Corona. Namun, sejumlah pakar menduga jumlah sebenarnya lebih tinggi ketimbang data yang dipublikasi oleh pemerintah.
Sebuah studi dari Pusat Penelitian Penyakit Diare Internasional yang berbasis di Dhaka melaporkan lebih dari 2/3 kasus Corona di Bangladesh merupakan varian Delta.
“Lonjakan cepat kasus virus corona di negara ini sebagian besar disebabkan oleh varian Delta,” kata Juru Bicara Departemen Layanan Kesehatan Bangladesh, Robed Amind kepada AFP.
Diketahui, terdapat 8.300 kasus Corona pada hari Senin (28/6) dan 119 kematian pada hari Minggu (27/6).
(isa/isa/detik)