UKM RI Bisa Jual Produk ke Luar Negeri, Begini Caranya

0
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia periode November 2021 mencapai US$ 3,5 miliar. Jika diakumulasikan Januari-November 2021 artinya neraca dagang sudah surplus US$ 34,3 miliar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita beberapa waktu lalu mengungkapkan, surplus tersebut merupakan angka yang tertinggi dalam 14 tahun terakhir.

Apalagi nilai ekspor pada November 2021 ini tercatat US$ 22,8 miliar dan merupakan yang tertinggi sejak tahun 2000 lalu.

Karena itu Indonesia saat ini terus berupaya untuk mendorong transaksi perdagangan ekspor ke berbagai negara. Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi salah satu bagian penting untuk kegiatan ekspor ini.

Pemerintah menggelar Pameran Expo 2020 Dubai menjadi kesempatan terbuka dalam membuka peluang untuk mendorong transaksi perdagangan ekspor Indonesia. Pada pameran ini Indonesia mengedepankan dan mempromosikan potensi perdagangan, investasi hingga pariwisata Indonesia kepada dunia.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan berupaya untuk mendorong ekspor nasional dengan berpartisipasi dalam Pameran Expo 2020 Dubai. Kemenkeu Week Dubai Expo 2020 pada 17-23 Desember 2021 ini diikuti oleh 13 UKM dari bermacam-macam sektor.

Corporate Secretary LPEI / Indonesia Eximbank, Agus Windiarto menyatakan bahwa pihaknya memiliki setidaknya 3 program utama Jasa Konsultasi dalam meningkatkan kapasitas UKM yaitu Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang merupakan program pelatihan UKM / pelaku usaha selama satu tahun penuh untuk membentuk atau menciptakan eksportir baru, Marketing Handholding yang merupakan program percepatan kegiatan ekspor dengan memberikan akses Global Marketplace kepada UKM atau pelaku usaha dan terakhir yaitu Desa Devisa yang merupakan program pengembangan komunitas dalam suatu wilayah berbasis komoditas

“Pada Pameran Expo 2020 Dubai kali ini kami bekerjasama dan berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan RI untuk membawa 13 UKM di pagelaran Dubai Expo 2020. Ke-13 UKM tersebut berasal dari ke-3 program pendampingan dari Indonesia Eximbank yaitu CPNE, Marketing Handholding, dan Desa Devisa. Sektornya pun beragam, ada dari produk kelapa, handicraft, makanan dan minuman, serta perkebunan. Tujuannya tidak lain adalah untuk membantu meningkatkan potensi perdagangan ekspor Indonesia,” ujar Agus dalam keterangannya, Jumat (24/12/2021).

Dia menjelaskan meskipun tidak menetapkan target transaksi pada Pameran Dubai Expo 2020 kali ini, namun LPEI berharap bahwa pameran ini setidaknya bisa membuka daya potensi perdagangan Indonesia. Selain itu, pada saat periode pandemi, LPEI juga tetap secara konsisten memberikan pelatihan yang efektif dan pendampingan kepada UKM atau para pelaku usaha.

“Melalui program jasa konsultasi yang merupakan mandatnya ini, LPEI telah berhasil membentuk dan menciptakan 75 eksportir baru, serta telah membawa 49 UKM masuk ke global marketplace, dan juga menciptakan dan mengakomodir setidaknya 27 desa devisa yang berdampak kepada 2.894 petani/penenun/pengrajin,” jelas dia.

(kil/das/detik)