Ukraina Ingin Genjot Perdagangan dengan RI, Ini Sektor yang Dibidik

0
Kiev, Ibu Kota Ukraina/Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta – Ukraina berencana mengembangkan perdagangan di berbagai sektor dengan mitra internasional, salah satunya Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Kerjasama Internasional Kamar Dagang dan Industri Ukraina, Anna Liubyma.

“Ada begitu banyak peluang menarik di berbagai sektor untuk bekerja sama dengan Indonesia, termasuk pertanian, TI, pengolahan pangan, farmasi, dan energi,” kata Liubyma dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (3/2/2023).

Liubyma berencana mengadakan pertemuan dengan para pemimpin bisnis, badan perdagangan, serta kementerian saat berkunjung ke Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengeksplorasi terkait kerja sama yang dapat dilakukan antara Ukraina dengan Indonesia.

Ia menyebutkan bahwa setahun sebelum adanya perang Rusia-Ukraina, nilai perdagangan antara Indonesia dan Ukraina sebesar US$ 1,24 miliar atau sekitar Rp 18,6 triliun (kurs Rp 15.000/dolar). Namun akibat adanya invasi Rusia, perdagangan Ukraina dan Indonesia hampir sepenuhnya dihentikan.

“Sejak itu, terjadi beberapa pemulihan, tetapi semua perdagangan internasional kita akan terus terpengaruh dengan efek merusak pada semua mitra dagang kami melalui harga yang lebih tinggi, termasuk untuk Indonesia, sampai Rusia mengakhiri blokade lautnya, berhenti membom kawasan pertanian dan industri, serta menarik pasukannya,” papar Liubyma.

Sebagai informasi, menurut laporan Bank Dunia 2022 berjudul ‘War in the Region’, yang menitikberatkan dampak perang terhadap perdagangan Ukraina. Dalam laporan itu disebutkan bahwa lebih dari setengah perusahaan di Ukraina ditutup karena invasi Rusia.

Perdagangan barang sangat lambat karena rute transit yang rusak, pelarangan sementara transportasi barang melalui darat, hingga hilangnya akses ke Laut Hitam. Hal tersebut memotong separuh ekspor Ukraina dan 90% perdagangan biji-bijiannya.

Meski demikian, sejak inisiatif Black Sea Grain disetujui pada Juli 2022, dengan dukungan kuat dari Indonesia, memungkinkan pembukaan koridor laut dengan aman, serta ekspor biji-bijian Ukraina juga mengalami peningkatan. Namun, Rusia telah kembali mengancam akan menghentikan inisiatif tersebut dan melancarkan serangan rudal ke Pelabuhan Odessa Ukraina beberapa jam setelah penandatanganan inisiatif tersebut. Ukraina pun menyerukan tekanan internasional terhadap Rusia supaya terus mengizinkan ekspor biji-bijian.
(hns/detik)