Dilansir dari AFP, Jumat (5/5/2023), ledakan bergema selama sekitar 15 sampai 20 menit di Kiev, mengikuti gelombang serangan Rusia antara Rabu (3/5) dan Kamis (4/3).
“Sekitar pukul 20:00 (1700 GMT), perangkat udara tak berawak Bayraktar TB2 kehilangan kendali selama penerbangan terjadwal di wilayah Kyiv… targetnya hancur!” angkatan udara mengatakan, menambahkan itu menetapkan penyebab “kemungkinan” kerusakan teknis.
Pada saat ledakan, wartawan AFP melihat sebuah pesawat tak berawak yang coba ditembak jatuh oleh pertahanan udara, sementara administrasi militer kota Kyiv atu Kiev mengatakan “pertahanan udara sedang bekerja.”
Wartawan melihat kepulan asap hitam di udara, tepat ketika pemerintah Kota Kiev mengumumkan peringatan serangan udara telah berakhir.
Walikota Kiev Vitali Klitschko mengatakan “petugas pemadam kebakaran memadamkan api di lantai dasar pusat perbelanjaan empat lantai” di distrik Solomyansky.
Api menyebar lebih dari 50 meter persegi (538 kaki persegi) dan menyebabkan beberapa kerusakan ringan namun tidak ada korban yang dilaporkan, kata Klitschko.
(aik/detik)