PALEMBANG, rakyatpembaruan.com – Universitas Sumatera Selatan (USS) melakukan Penandatangan Perjanjian Kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) University, di kampus USS, di Palembang, Minggu (9/8/2020). Dalam kerjasama itu juga dilakukan Webinar via Zoom dengan Rektor USS Yudha Pratomo Mahyuddin, MSc, PhD, dari Amerika Serikat.
Penandatanganan oleh Kepala LPPM IPB University, Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr, langsung dari Bogor, dan Wakil Rektor I USS Dr. Ir. Leila Kalsum, MT. Dalam menindaklanjuti kerjasama ini, IPB menurunkan tim yang dipimpin oleh Ketua Tim Riset, Prof Dr Amiruddin Saleh, MS, beserta rombongan. Acara dihadiri pula oleh Ketua Yayasan YP4SS, dr Hj Halipah Amin, SpTHT, MM, Pembina USS Prof dr H Mahyuddin NS, SpOG(K), Wakil Rektor II Wiwiek Widharti, SE.Ak, MCom, Dekan Pertanian Dr. Ir. Elmeizy Arafah, MS, dan para Dosen di lingkungan USS.
Setelah penandatanganan perjanjian kerjasama di Kampus A USS, di Palembang, dilanjutkan peninjauan lokasi lahan produksi Fakultas Pertanian USS di Sungai Dua, Banyuasin, Sumatera Selatan. Fakultas Pertanian membawahi dua Program Studi (Prodi) yaitu Prodi Agribisnis dan Ilmu Perikanan. Juga turut hadir di lokasi calon Agrowisata tersebut Kepala Dinas Pariwisata Sumsel Dr. Ir. Aufa Syahrizal, MS.
Rektor USS Yudha Pratomo Mahyuddin MSc PhD mengatakan, perjanjian kerjasama antara USS dan IPB sangat penting dalam melakukan inovasi-inovasi di perguruan tinggi, terutama pengembangan teknologi untuk meningkatkan produksi bagi masyarakat.
“Kerjasama USS dan IPB ini sangat penting. Kita berharap kerjasama ini dapat berlanjut dalam jangka waktu panjang untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Yudha.
Ketua Tim Riset LPPM IPB, Prof Ir Amiruddin Saleh MS mengatakan, perjanjian kerjasama juga dalam rangka pengembangan model inovasi Komunitas Estate Padi (KEP).
“Kita akan ciptakan bibit unggul padi sebagai tempat penelitian dan percontohan di Indonesia untuk peningkatan produksi padi. USS memiliki lokasi yang sangat luas dan strategis untuk kita kembangkan. Oleh karena itu, LPPM IPB tertarik untuk menjalin kerjasama dgn USS,” kata Prof Amiruddin.
Kepala Dinas Pariwisata Sumsel, Dr. Ir Aufa Syahrizal, MS, mengatakan pada lokasi praktek outdoor USS di Sungai Dua, selain untuk meningkatkan produksi hasil pertanian juga luar biasa dan sangat potensial untuk dijadikan lokasi Agrowisata di Sumatera Selatan. Kata Aufa, lokasi Agrowisata di Sungai Dua, Banyuasin, dekat dengan pusat kota Palembang sebagai ibukota Sumsel, arealnya juga sangat luas memiliki berbagai kekayaan potensi wisata, seperti perikanan, persawahan, sungai, sawit, lokasi pemancingan, dan outbound. “Konsep Agrowisata yang terpadu dan sangat menarik untuk dikembangkan di Sumatera Selatan. Bila ini terealisasi dan terintegrasi, akan menjadi pusat Agrowisata terbesar dan terluas di Indonesia,” kata Aufa.
Wakil Rektor I USS Dr. Ir. Leila Kalsum MT mengucapkan terima kasih kepada IPB dan Dinas Pariwisata Sumsel serta semua pihak yang mendukung pusat penelitian, pendidikan, dan pengabdian USS di Sungai Dua. Terlebih, USS memiliki lokasi praktek yang luas dan memiliki tiga kampus untuk proses belajar mengajar indoor. Kampus A di Jl. Letnan Murod Km 5 Palembang, Kampus B di Graha Bunda Jl. Jend. Sudirman Km.4 Palembang, dan Kampus C di kompleks RS Bunda Medika, Jakabaring. USS juga memiliki Prodi unggulan, Prodi Agribisnis, Ilmu Perikanan, Ilmu Komunikasi, Ilmu Komputer, dan Manajemen.
“Kesempatan bagi yang berminat meneruskan ke perguruan tinggi untuk kuliah di USS, kita sangat konsen dengan konsep Entrepreneur University, apalagi Prodi Agribisnis dan Ilmu Perikanan ini,” kata Leila.
Ketua Yayasan YP4SS dr Hj Halipah Amin, SpTHT, MM, mengatakan kerjasama USS dengan IPB untuk mengembangkan penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Inovasi-inovasi dalam bidang Pertanian, utamanya Agribisnis dan Perikanan sangat perlu ditingkatkan. Atas kerjasama dengan IPB ini, InsyaAllah akan diterapkan dalam praktek mahasiswa USS dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Halipah.
Pembina USS Prof dr H Mahyuddin NS, SpOG(K) mengatakan, kerjasama IPB dan USS antara lain untuk meningkatkan produksi hasil pertanian.
“Kerjasama ini dapat menjadi agen perubahan produksi padi. Apalagi di lahan gambut, yang selama ini hanya menghasilkan sekitar 5 ton per hektar, dengan konsep inovasi dari IPB ini, USS berguru untuk menanam padi sebagai percobaan inovasi perubahan produksi, lahan gambut bisa mencapai hingga 10 ton per hektar. Inovasi-inovasi seperti ini yang kita butuhkan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian masyarakat sebagai agen perubahan produksi padi,” kata Prof. Mahyuddin.(*)