Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin agar dilakukan vaksinasi untuk anak di bawah 6 tahun. Satgas COVID-19 mendukung wacana tersebut.
“Prinsipnya, Satgas mendukung upaya-upaya perlindungan dari COVID-19 untuk seluruh lapisan usia termasuk vaksinasi bagi anak di bawah 6 tahun,” kata juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam jumpa pers daring, Jumat (26/8/2022).
Dia mengatakan vaksin untuk anak masih diproses administrasi hingga izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dia mengatakan penyuntikan vaksin COVID-19 ke anak-anak dilakukan jika sudah terbit izin penggunaan darurat dari BPOM.
“Sebagai informasi, vaksin untuk anak sedang diproses kelengkapan datanya untuk mendapatkan persetujuan dari Badan POM. sehingga saat ini vaksinasinya belum dijalankan,” katanya.
“Oleh karena itu, vaksinasi baru bisa dijalankan jika sudah ada emergency use authorization resmi yang dikeluarkan,” tambah dia.
Jokowi Minta Menkes Jajaki Vaksin COVID Anak
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengaku mendapatkan instruksi dari Presiden Jokowi untuk mulai menjajaki vaksin Corona untuk anak di bawah enam tahun atau bayi umur lima tahun (balita). Dia mengatakan vaksin COVID-19 untuk anak sudah ada.
“Salah satu inisiatifnya adalah nanti Bapak Presiden minta vaksinasi untuk anak-anak di bawah enam tahun, nanti kita akan mulai jajaki,” kata Menkes Budi dalam konferensi pers, Selasa (23/8).
“Sudah ada vaksinnya di dunia yang disetujui vaksinasi pediatrik namanya,” sambungnya.
Menurutnya, kemungkinan besar pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk balita akan dimulai pada akhir 2022. Ini akan berjalan seiringan dengan pemberian vaksinasi COVID-19 lanjutan pada kelompok rentan, yakni lansia hingga orang dengan penyakit komorbid.
Hal ini terus diupayakan agar antibodi yang dimiliki masyarakat saat ini tetap terbentuk dengan baik. Sehingga bisa menjadi bekal untuk menghadapi jika kemungkinan adanya varian Corona baru di masa depan.
“Kita segera berikan alternatif vaksin yang ada agar bisa meningkatkan kadar imunitasnya, untuk menjaga level imunitas populasi Indonesia, untuk menghadapi atau siap-siap pada awal tahun depan kalau misalnya ada varian baru,” pungkasnya.