Medan – Video menunjukkan aksi seorang siswa diinjak-injak dan dipukuli oleh siswa lainnya viral di media sosial (medsos). Polisi turun tangan menangani kasus tersebut.
Dalam video beredar, tampak dua orang siswa SMP berkelahi dan dikelilingi oleh siswa lainnya yang masih berseragam sekolah.
Mereka ada yang berbicara, ada juga yang merekam perkelahian itu. Salah satu siswa yang berkelahi terjatuh. Saat itu dia pun terus dipukul, disepak, serta diinjak.
Dalam narasi video itu, pengunggah menyebut itu merupakan persekusi terhadap siswa SMP di Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut). Pengunggah meminta pihak berwajib menangani kasus tersebut agar kejadian tak berulang.
Terkait kejadian itu, Polres Toba bersama Polsek Porsea memediasi sejumlah pelajar SMP Negeri Parmaksian yang videonya sempat viral itu.
Polisi bergerak cepat mendatangi sekolah dari siswa yang tampak di video. Kepala SMPN Parmaksian kemudian beliau membenarkan kejadian tersebut.
Selanjutnya petugas menyarankan secepatnya untuk melakukan pertemuan antara orang tua siswa dengan mengundang para orang tua siswa yang terlibat di video tersebut. Mediasi kemudian berlangsung di Aula SMP Negeri Parmaksian Kecamatan Parmaksian, sekitar Pukul 10.30 WIB tadi.
“Hasil dari rapat tersebut orang tua CS mengatakan memohon dan meminta maaf kepada SS, orang tuanya maupun keluarga atas kejadian perkelahian anaknya dan bersedia melakukan pengobatan kepada korban SS,” kata Kasubbag Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir dimintai konfirmasi, Senin (18/10/2021).
Kemudian, kata Bungaran, pada kesempatan yang sama orang tua SS meminta agar anaknya diobati dan diperiksa kesehatannya. Kemudian meminta agar pihak sekolah mengeluarkan CS dari sekolah tersebut.
“Orang tua SS menjelaskan bahwa agar mengobati dan memeriksa keadaan anaknya dan membawa berobat untuk melakukan CT-scan ke rumah sakit dan memohon kepada pihak sekolah agar mengeluarkan CS dari SMP Parmaksian,” sebut Bungaran.
Lalu, dalam rapat itu disepakati kedua belah menyelesaikannya secara kekeluargaan.
“Hasil rapat tersebut bahwa kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini dan korban akan di bawa ke Rumah Sakit Siantar untuk di lakukan CT-Scan kepada korban. Selanjutnya akan dilakukan penyelesaian di Polres Toba (Unit PPA),” sebut Bungaran.
Bungaran meminta kepada para pelajar agar kejadian perkelahian ini tak terulang di kemudian hari. Ia juga berpesan kepada orang tua/wali pelajar agar terus melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya.
“Perlunya pengawasan kepada anak-anak sehingga diperlukan peran orang tua dan keluarga dalam mendidik anak dan tidak sepenuhnya diserahkan tanggung jawab kepada guru di sekolah,” ujar Bungaran.
(jbr/jbr/detik)