Jakarta – Dimulai pada Senin (18/03) waktu setempat, warga Jerman sudah bisa mendaftarkan diri secara online untuk menyatakan kesediaannya menyumbangkan organ setelah kematian.
Warga sebelumnya hanya bisa menyatakan kesediaan itu di atas kertas atau pada kartu donor organ. Meskipun opsi lama ini masih bisa dilakukan di masa mendatang, Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach memperingatkan bahwa ada risiko dokumen semacam itu akan hilang.
Menurut Lauterbach, opsi pendaftaran baru secara online ini tidak hanya dimaksudkan untuk memudahkan para dokter dalam mengklarifikasi potensi penyumbang organ secara cepat, tapi juga dimaksudkan untuk meringankan keluarga dalam pengambilan keputusan sulit saat keadaan darurat.
Seperti apa prosedur pendaftarannya?
Warga bisa mendaftar pada usia 16 tahun.
Di tahap pertama, yang dimulai pada Senin (18/03), pendaftar harus memiliki KTP dengan fungsi online yang telah diaktifkan untuk melakukan entri. Fungsi online ini sudah otomatis diaktifkan untuk setiap KTP baru yang diterbitkan sejak tahun 2017.
Untuk melakukan pendaftaran, diperlukan pula smartphone atau tablet yang memungkinkan pertukaran data dalam jarak pendek, misalnya seperti yang digunakan untuk melakukan contactless payment atau pembayaran nirsentuh, atau card reader untuk komputer.
Selanjutnya, klinik yang berwenang melakukan pengambilan organ akan dapat mencari dan mengambil pernyataan warga di daftar entri itu mulai 1 Juli mendatang.
Sementara itu, paling lambat tanggal 30 September, masyarakat rencananya juga akan bisa melakukan pendaftaran dengan lebih mudah melalui aplikasi asuransi kesehatan.
Data warga tersebut akan disimpan di sebuah server di Jerman. Prosedur otentikasi juga dirancang guna memastikan bahwa hanya orang yang mendokumentasikan keputusan mereka dan staf rumah sakit yang berwenang saja lah yang diizinkan mengakses entri tersebut.
Entri juga dapat diubah atau dihapus kapan saja.
gtp/rs (AFP,dpa)
(ita/detik)