Palembang, rakyatpembaruan.com-
Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kota Palembang pada Januari 2021 menurun drastis.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Januari 2020 adalah puncak DBD dengan 89 kasus. Tahun ini, hingga 25 Januari 2021, hanya tercatat 7 kasus DBD.
Hanya saja, penurunan ini belum bisa dikatakan berita gembira. Pasalnya, kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Kota Palembang, Yudhi Setiawan, penurunan ini dikhawatirkan karena ketakutan warga berobat ke rumah sakit atau puskesmas karena situasi pandemi Covid-19, yang terus berlangsung.
“Kita masih cari tahu apa penyebabnya. Karena kalau turunnya sangat jauh seperti itu, cukup aneh. Karena kalau musim hujan seperti sekarang biasanya puncak DBD,” ujar Yudhi, Selasa (26/1/2021).
Dinas Kesehatan Palembang, kata Yudhi, tentu sangat bersyukur jika memang penurunan ini karena kesadaran warga untuk menerapkan 3 M sudah baik. Tapi, kalau disebabkan ketakutan warga membawa anggota keluarganya berobat akibat Covid-19, ini justru berbahaya.
“Ya, virus DBD akan sangat berbahaya jika terlambat penanganannya. Bahkan juga bisa menyebabkan kematian. Jadi saya harap warga jangan takut membawa anaknya atau keluarganya berobat. Kalau sudah demam lebih dari tiga hari, harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit, sehingga pertolongan bisa lebih cepat dilakukan,” kata Yudhi.
Dia menambahkan, Dinkes Palembang melalui puskesmas juga aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat kendati di masa Covid-19.
“Memang kita mengurangi tatap muka. Penyuluhannya melalui grup WhatsApp dengan ketua RT atau tokoh masyarakat.”
Yudhi mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap penyebaran DBD ini.
“Harus jaga kebersihan, jangan ada genangan air karena bisa menjadi sarang nyamuk. Makan makanan yang bergizi dan tetap terapkan 3 M (menutup, mengubur dan menguras)” pungkasnya.