Palembang, rakyatpembaruan.com – Banyak cara dilakukan kepala daerah memantau langsung aktifitas warganya di tengah wabah Covid 19 yang kini menghantui warga.
Salah satunya dengan media sosial (Medsos),seperti yang dilakukan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda sebagai sarana menerima pengaduan warganya yang dilanda kesesuhan.
“Saya aktif membuka medsos menerima pengaduan warga,” katanya, Sabtu (9/5/2020) saat meninjau kedua warga di Lorong Darma Bakti Kelurahan 30 Ilir kecamatan Ilir Barat II dan jalan Jepang Kelurahan Suka Mulya Kecamatan Sematang Borang Palembang.
Fitri mengaku memiliki satu akun resmi miliknya, yakni Instagram dengan nama akun Fitrianti Agustinda.
“Pasti saya baca informasi dan keluhan warga saya,” katanya.
Seperti dua warga yang dikunjunginya itu, Fitri langsung mendapat informasi dari warganya melalui akun resmi miliknya.
Bahkan kesibukan Fitri lebih meningkat selama wabah Covid 19 ini, sejak tiga bulan terakhir, terpantau Fitri selain kesibukan dalam tim gugus tugas penangan Covid 19, dirinya juga disibukan mendatangi kerumah warga yang membutuhkan.
“Hari ini ada dua tempat kita datangi, rumah Bapak Muhammad Amin di IB 2 yang hanya bisa terbaring selama 4 bulan lamanya, terlebih kusasahannya bertambah ditengah Covid 19, tidak bisa mencari rejeki,” katanya.
Melihat kondisi warganya ini, Fitri meminta lurah setempat untuk mendata dan mendaftarkan KIS.
“96 persen masyarakatnya menerima KIS tersebut artinya kepada masyarakat yang belum menerima segera lakukan pendaftaran di kantor lurah masing-masing,” tegasnya.
Sementara itu Nursilawati (51) istrinya Muhammad Amin mengaku tidak dapat lagi melakukan aktifitasnya sebagai pedagang di Benteng Kuto Besak (BKB) sejak wabah Corona ini.
“Ada warga yang bantu mengirim foto kondisi bapak ke ibu Fitri,alhamdulilah langsung direspon,” katanya.
Ditempat yang berbeda Ida (37) warga Kelurahan Suka Mulya Kecamatan Sematang harus mengalami nasib yang sama sejak kehilangan pekerjaan suaminya pasca kecelakaan. Ida harus banting tulang sendirian menghidupi empat orang anak.
“Alhamdulilah keluhan kami cepat ditangapi,” kata Ida.