Dilansir dari AFP, Minggu (21/8/2022), curah hujan yang tidak mencukupi selama bertahun-tahun di Kenya, Somalia dan Ethiopia telah menyebabkan kekeringan terburuk dalam 40 tahun. Kondisi itu mirip dengan kelaparan di daerah yang paling parah dilanda.
Empat musim hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya telah membunuh jutaan ternak, menghancurkan tanaman, dan memaksa 1,1 juta orang meninggalkan rumah untuk mencari makanan dan air.
“Dunia perlu bertindak sekarang untuk melindungi komunitas yang paling rentan dari ancaman kelaparan yang meluas di Tanduk Afrika,” kata direktur eksekutif WFP David Beasley.
“Masih belum ada akhir yang terlihat dari krisis kekeringan ini, jadi kita harus mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa dan menghentikan orang-orang yang jatuh ke dalam tingkat bencana kelaparan dan kelaparan,” tambahnya.
Pada awal tahun 2022, WFP memperingatkan bahwa 13 juta orang di tiga negara menghadapi kelaparan. WFP mengimbau para pendonor untuk membuka dompet mereka pada saat sangat membutuhkan.
“Tapi dana datang lambat, dengan invasi Rusia ke Ukraina di antara krisis lain yang menarik perhatian dari bencana di Tanduk,” kata pekerja kemanusiaan.
Invasi Rusia juga membuat harga pangan dan bahan bakar global melonjak, membuat pengiriman bantuan menjadi lebih mahal.
Pada pertengahan tahun, ketika hujan tidak turun lagi di Kenya, Ethiopia dan Somalia, jumlah yang sangat membutuhkan melonjak menjadi 20 juta dan peringatan kelaparan semakin mendesak. WFP mengatakan pada September, setidaknya 22 juta orang bisa menghadapi kelaparan.
“Jumlah ini akan terus meningkat, dan keparahan kelaparan akan semakin dalam jika musim hujan berikutnya.. gagal dan orang-orang yang paling rentan tidak menerima bantuan kemanusiaan,” kata WFP dalam sebuah pernyataan.
“Kebutuhan akan tetap tinggi hingga tahun 2023 dan kelaparan sekarang menjadi risiko serius, terutama di Somalia, di mana hampir setengah dari populasi 15 juta sangat kelaparan,” lanjutnya.
WFP mengatakan $ 418 juta diperlukan selama enam bulan ke depan untuk membantu yang terburuk. Bulan lalu, Amerika Serikat mengumumkan $ 1,2 miliar dalam makanan darurat dan perawatan kekurangan gizi untuk membantu mencegah kelaparan di Tanduk Afrika, dan mendesak negara-negara lain untuk berbuat lebih banyak.
(fas/fas/detik)