Wisata Baru di Kabupaten Bandung Ditutup

0

Foto istimewa/net/derikcom

Bandung, rakyatpembaruan.com –
Destinasi wisata baru di Kabupaten Bandung yakni Cicalengka Dreamland ditutup sementara. Penutupan sementara itu diduga karena langgar protokol kesehatan dan belum lengkapnya perijinan.

Hal tersebut bermula dari sebuah surat yang dikeluarkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung di media sosial. Dalam surat tersebut menyebutkan bahwa Cicalengka Dreamland diduga melanggar protokol kesehatan, dan belum melengkapi perijinan.

Kadisparbud Yosep Nugraha membenarkan terkait surat tersebut. Langkah penutupan sementara, katanya, dimaksudkan semata-mata menjaga kesehatan bagi pengunjung di tengah pandemi virus Corona.

“Di satu sisi kita harus merasa bahagia ada destinasi wisata baru sehingga kunjungan wisata bisa meningkat di Kabupaten Bandung dan itu berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah,” ujar Yosep saat ditemui di ruangannya, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (23/11/2020).

“Di sisi lain kita juga khawatir dengan persoalan COVID melihat kondisi masyarakat yang tidak terkendali saat melakukan kunjungan. Untuk itu Disparbud menyampaikan surat pada pengelola wisata untuk melakukan penutupan sementara,” tambahnya.

Selain menyoal protokol kesehatan, masalah perijinan yang belum lengkap pun menjadi perhatian Disparbud.

“Penutupan ini ada dua kepentingan, pertama untuk melengkapi perizinan, yang kedua untuk mempersiapkan penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata dengan baik,” ujarnya.

Pasca penutupan tersebut, pihaknya meminta agar pengelola wisata baru tersebut untuk menyiapkan segala kebutuhan penunjang penerapan protokol kesehatan.

Pihak Disparbud pun akan memberikan pendampingan serta pembinaan kepada pengelola wisata Cicalengka Dreamland. Selain itu, pihaknya pun akan menyegerakan simulasi di lokasi tersebut.

“Itu akan dilakukan dengan mentreatment agar siap melakukan protokol kesehatan yang disiplin. Ke depannya kita akan bantu melalui simulasi, bagaimana menerapkan protokol kesehatan di destinasi wisata, bagaimana pengendalian massa dengan pembatasan jumlah pengunjung secara optimal berdasarkan carrying kapasitas pariwisata,” tutur Yosep.

“Sambil yang bersangkutan melengkapi izin yang belum diperoleh. Ini sudah kita lakukan dan kita sudah mengundang pihak Dreamland untuk mengikuti itu dan mereka siap untuk melakukan itu,” paparnya.

“Kami pun merespons surat dari dinas untuk menutup. Kami membuat surat pemberitahuan untuk ditutup. Tapi, adanya edaran tersebut tidak menghalangi warga datang ke sana,” kata Andre.

“Akhirnya, kemarin kami sampaikan, secara resmi kami dari pengelola untuk tutup sementara kepada umum. Sampai kami membenahi terkait protokol kesehatan,” ujarnya.

Ia pun membenarkan, sejak pembukaan di awal November, kunjungan ke lokasi wisata bernuansa islami itu mengalami pembeludakan. Di mana kapasitas Cicalengka Dreamland, kata Andre, hanya 1000 orang.

“Kemarin pengunjung membeludak. Sehari bisa 1000 lebih, dan kapasitas kami sekitar 1000 itu dengan luas 2,3 hektare,” akunya.

Selain itu, ia pun akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Salah satunya yakni soal pengaturan lalu lintas serta pemberdayaan masyarakat.

“Insyalloh kami berkoordinasi dengan kepolisian, muspika, untuk simulasi terkait arus lalu lintas. Kami juga bekerja sama dnegan gugus tugas, mereka pun memberikan arahan kepada kami,” paparnya.(mud/mud/detikcom)