“Dear friend, terimalah ucapan selamat yang tulus,” kata Putin dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kremlin, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/3/2023).
“Rusia sangat menghargai kontribusi pribadi Anda terhadap penguatan hubungan… dan kerja sama strategis antara negara kita,” imbuh pemimpin Rusia tersebut.
“Saya yakin dengan bekerja sama, kita akan memastikan pengembangan kerja sama Rusia-China yang bermanfaat di semua bidang yang berbeda. Kita akan terus mengoordinasikan kerja sama dalam masalah regional dan internasional yang paling penting,” ujar Putin.
Xi Jinping secara resmi telah ditetapkan pada Jumat (10/3) sebagai Presiden China untuk periode ketiga. Nyaris 3.000 anggota parlemen China, atau yang disebut Kongres Rakyat Nasional (NPC), secara bulat memilih Xi sebagai Presiden China dalam pemilu yang tidak ada kandidat lainnya.
Voting itu dilakukan dalam rapat tahunan NPC yang digelar di Alun-alun Besar Rakyat di Beijing sejak akhir pekan lalu.
Penetapan Xi sebagai Presiden China untuk periode ketiga oleh NPC itu dilakukan setelah dia dikukuhkan untuk menjabat lima tahun ke depan sebagai Ketua Partai Komunis China dan pemimpin militer China — dua posisi kepemimpinan paling signifikan dalam politik China pada Oktober tahun lalu.
Zhao Leji terpilih menjadi ketua NPC yang baru dan Han Zheng menjadi wakilnya. Keduanya berasal dari kalangan tim pemimpin partai pada Komisi Tetap Politbiro yang dipimpin Xi.
Pencalonan Xi untuk menjabat lima tahun ke depan dalam periode ketiga dimungkinkan setelah perubahan dilakukan terhadap Konstitusi China tahun 2018 lalu, yang menghapuskan batasan masa jabatan.
(ita/detik)