Penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, penyakit jantung, ginjal kronis, diabetes, kardiovaskular dan hipertensi, menempati urutan terbanyak penyebab kematian di Indonesia. Pada tahun 2019, sebanyak 17,8 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung.
“Jantung, stroke, gagal ginjal kronis, diabetes dan hipertensi semakin hari semakin meningkat. Kalau kita melihat tahun 2013 sampai 2018, itu ada tingkatan yang cukup signifikan,” kata dr Eva Susanti, S.Kp, M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, pada Press Conference Yayasan Jantung Indonesia, Rabu (28/9/2022).
Jumlah kematian yang tinggi dari penyakit tidak menular disebabkan oleh bebrapa faktor risiko, diantaranya adalah tingginya konsumsi gula, garam dan lemak, tingginya prevalensi merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan alkohol.
Dari penyakit-penyakit ini, yang membutuhkan pembiayaan tertinggi adalah kardiovaskular, yakni sekitar 7,6 Triliun. Mahalnya pembiayaan ini tentu memberatkan sebagian besar masyarakat Indonesia sehingga akan lebih baik melakukan intervensi untuk lebih menghemat biaya.
“Tentunya persoalan pembiayaan ini, andaikata kita bisa mengadakan intervensi tentu kita bisa menghemat biaya yang dikeluarkan dan tentunya akan tidak memberatkan negara kita dan bisa dialihkan kepada pembangunan yang lebih baik,” kata Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes.
Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan penyakit kardiovaskular:
Hipertensi, obesitas dan diabetes terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tingginya jumlah penderita hipertensi di indonesia mencapai 600 juta hingga 1 milyar orang. Peningkatan jumlah ini tidak terkontrol sejak 1980 hingga 2021, peningkatan jumlah obesitas dari 14,8 persen menjadi 21,8 persen, sementara diabetes meningkat lebih dari 50 persen pada 10 tahun terakhir.
Terdapat 1 juta perokok di Indonesia. Tentu ini merupakan angka yang tak sedikit, namun merokok merupakan faktor risiko yang dapat dikendalikan. Perubahan gaya hidup sehat tanpa merokok dapat menurunkan risiko penyakit ini.
3. Mager atau Kurangnya Aktivitas Fisik
Generasi mager atau malas gerak membuat sedikitnya aktivitas fisik yang dilakukan. Menurunnya kemauan untuk berolahraga menjadi salah satu faktor penyebab penyakit kardiovaskular.
(up/up/detik)