Naik Mobil Terbang Buatan Indonesia, Jakarta ke Bandara Soetta Cuma 8 Menit

0
Jakarta – Mobil terbang made in Indonesia sedang dikembangkan. Nantinya, mobil terbang ini bisa menyingkat waktu tempuh sangat banyak, diklaim dari pusat Jakarta ke Bandara Soekarno Hatta cuma butuh waktu 8 menit.

Pengembangan mobil terbang ini dilakukan langsung oleh PT Dirgantara Indonesia yang bekerja sama dengan perusahaan rintisan swasta Vela Aero. Prototipe mobil terbang yang dinamai Vela Alpha itu sudah dipamerkan langsung PT Dirgantara Indonesia di Singapore Airshow 2024 di Changi, Singapura.

Bahkan, produk tersebut mendapatkan apresiasi langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang kala itu berkunjung.

Dilansir keterangan resmi Vela Aero di website resmi dan chanel YouTube, Minggu (25/2/2024), produk mobil terbang ini dirancang sebagai armada vertical take off landing (VTOL).

Vela Alpha digadang-gadang bisa menyingkat waktu tempuh secara signifikan. Sebagai gambaran, dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang ke pusat bisnis SCBD di Jakarta, bisa ditempuh dengan waktu cuma 8 menit.
RI Bakal Punya Mobil Terbang, Begini PenampakannyaRI Bakal Punya Mobil Terbang, Begini Penampakannya Foto: Tangkapan Laya Youtube Vela Aero

Mobil terbang Vela Alpha dapat melaju lebih cepat daripada naik mobil yang butuh waktu 60 menit atau lebih sudah dengan kemacetannya. Jauh lebih cepat juga dibandingkan dengan naik kereta dengan waktu tempuh 40 menit.

Mobil terbang ini bentuknya mirip seperti helikopter, namun baling-balingnya ada 8 tersebar di sepanjang sayapnya. Vela Alpha juga dilengkapi satu mesin propeler untuk menjelajah di udara.

Vela Alpha juga memiliki satu kabin penumpang yang dilengkapi dengan empat bangku yang cukup nyaman. Kemudinya sendiri cukup untuk satu orang.

Vela Alpha bisa beroperasi elektrik secara penuh karena memiliki delapan pak baterai. Operasinya juga bisa dilakukan hibrida dengan mesin berbahan bakar minyak.

Bila operasi dilakukan elektrik secara penuh Vela Alpha bisa menjangkau 100 km, dengan mesin hibrida bisa mencapai 500 km.

Saat ini, PT Dirgantara Indonesia sedang mengajukan uji laik terbang kepada Direktorat Kelaikudaraan & Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan untuk produk mobil terbang ini agar bisa operasi komersial.
(hal/das/detik)