Penelitian tersebut menyebut, jus wortel dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan. Dalam risetnya, para peneliti dari University of Southern Denmark mempertimbangkan senyawa bioaktif falcarinol (FaOH) dan falcarindiol (FaDOH) yang ditemukan dalam jus wortel dapat mempengaruhi peradangan.
Ada 14 peserta penelitian berusia antara 20 dan 55 tahun menjalani tes darah sebelum dan satu jam setelah mengonsumsi jus.
Peneliti menemukan, jus wortel dapat bermanfaat bagi penderita penyakit tertentu seperti diabetes dan kanker, yang juga dipengaruhi oleh masalah peradangan.
“Sebaliknya, asupan jus wortel mempengaruhi sitokin pro dan anti-inflamasi pada sampel plasma yang distimulasi LPS satu jam setelah asupan jus dibandingkan dengan tidak mengonsumsi jus,” tertulis dalam hasil studi tersebut dikutip dari New York Post, Senin (18/12/2023).
“Asupan wortel memiliki efek akut pada reaktivitas bagian sistem kekebalan bawaan, dan senyawa bioaktif dalam wortel yang dapat menjelaskan efek ini kemungkinan besar adalah asetilenat oksilipin seperti FaOH dan FaDOH,” sambungnya.
(vyp/suc/detiK)